Gangguanini disebut bipolar karena orang-orang yang mengalaminya dalam kondisi yang berubah-ubah termasuk penilaian terhadap seseorang. Mereka cenderung memiliki sifat ekstrem kanan dan kiri atau senang dan sedih. "Misalnya satu waktu bertemu menilai orang baik, suatu waktu bertemu lagi menilai orang yang sama adalah orang yang jahat," kata Ratih.
Kontrolemosi adalah kebiasaan bagi sebagian orang. Bagi sebagian yang lain, respons emosional bersifat otomatis. Gejala yang terkait dengan emosi yang tidak terkontrol termasuk: Anda kewalahan oleh perasaan Anda. merasa takut untuk mengekspresikan emosi Anda. merasa marah, tetapi tidak tahu mengapa.
Nah agar hal tersebut tidak terjadi pada kita, mari kenali tiga sifat dan sikap dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari. 1. Giver (Pemberi) Semua orang bisa menerima, tapi tidak semua orang bisa memiliki sikap dan sifat suka memberi. Kebiasaan sejak kecil atau pola asuh sangat memengaruhi sifat giver (pemberi) ini.
Sebagianorang bahkan tidak bisa menjelaskan secara tepat perasaan yang ia rasakan itu. Di bawah ini terdapat 10 istilah untuk menggambarkan perasaan secara psikologi, yang berasal dari berbagai bahasa di dunia. 10 istilah tersebut bahkan sangat sulit ditemukan padanannya pada bahasa-bahasa lain. 1. Mamihlapinatapei
Olehkarena itu, perfeksionisme sangat takut merasa gagal, sehingga ketika melakukan suatu pekerjaan mungkin lebih sering berada di zona nyamannya untuk merasa sempurna. Akibatnya, sifat seperti ini tidak jarang kehilangan kesempatan untuk belajar lebih banyak dan tumbuh dari kesalahan dan kegagalan. 3. Mempunyai hubungan yang tidak sehat
Orangtidak akan mau berubah karena setiap hal yang dilihatnya itu adalah buruk, setiap hal adalah bohong dan setiap hal tidak masuk akal. Bila kamu adalah salah satu tipe ini, sebaiknya kamu belajar untuk membuka hati dan mencoba untuk berpikir positif. 2. Menggangu kebiasaan
Nahberikut ini beberapa ciri yang menggambarkan kondisi psikologis seseorang, seperti dilansir dari beberapa sumber belum lama ini: Kena PHK Dan Belum Dapat Pesangon, Eks Karyawan PD BKD Sukoharjo Wadul Ke DPRD Tertawa terbahak-bahak menjadi tanda seseorang sedang kesepian
Ya kikir juga satu tanda tidak bersyukurnya seseorang. Dia merasa bahwa yang dia miliki masih kecil jumlahnya. Sehingga tidak mau berbagi atau sulit berpisah dengannya. Atau dia khawatir, cemas, dan takut tidak akan mendapatkannya lagi. Sehingga merasa harus menyimpan-nyimpan untuk diri sendiri.
Menurutpsikiater yang biasa disapa Noriyu itu mengatakan, sifat tidak merasa bersalah bisa termasuk pada gangguan jiwa berat dan membuat tidak nyaman orang di sekitarnya. Ilustrasi gangguan jiwa. (Shutterstock) "Perilaku mereka membuat orang sekitarnya tidak nyaman. Tapi dia tetap aja merasa nyaman dengan dirinya.
Tidakmau keluar dari zona nyaman. Perubahan menuntut orang untuk keluar dari zona nyaman, suatu hal yang tidak menyenangkan karena terkadang kita sudah mempunyai kebiasaan yang mengakar kuat. Penjelasan bahwa perubahan yang terjadi akan membawa sesuatu ke arah lebih baik harus ditanamkan terus-menerus kepada orang yang mengalami masalah ini.
ChBp. Skip to content Beranda / Fobia A-Z / Atychiphobia, Ketakutan akan Gagal yang Berlebihan Atychiphobia, Ketakutan akan Gagal yang Berlebihan Secara umum, fobia adalah ketakutan yang irasional atau tidak masuk akal yang berkaitan dengan objek atau situasi tertentu. Atychiphobia adalah salah satu diantaranya. Kondisi ini merupakan fenomena yang tidak umum ketika seseorang memiliki ketakutan berlebihan akan kegagalan. Ketahui apa saja gejala atychiphobia, penyebab, hingga perawatannya di bawah itu Atychiphobia? Atychiphobia artinya ketakutan yang besar terhadap seseorang yang tidak masuk akal. Setiap orang tentu takut gagal, namun seseorang dengan kondisi ini menganggap kegagalan sebagai sebuah ancaman yang akan membuatnya dipandang rendah oleh orang lain. Kondisi ini juga bisa merupakan bagian dari gangguan mood, gangguan makan, atau gangguan kecemasan. Seseorang yang sangat perfeksionis juga rentan untuk mengidap fobia ini. Gejala Atychiphobia Tingkat keparahan penderita atychiphobia beragam, mulai dari ringan hingga sangat berat. Pada kasus yang ekstrem, keadaan ini bisa menyebabkan seseorang menjadi sangat lemah hingga kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari. Gejala atychiphobia dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu gejala fisik dan gejala psikis. Gejala fisik meliputi Sulit bernapas. Jantung berdetak sangat cepat. Dada terasa sesak. Sensasi gemetar. Pusing. Masalah pencernaan. Keringat dingin. Sementara gejala emosional meliputi Kepanikan dan kecemasan yang intens. Desakan ingin keluar dari situasi yang menyebabkan ketakutan. Merasa asing dengan diri sendiri. Merasa kehilangan kendali atas situasi yang terjadi. Berpikir bahwa dirinya akan pingsan atau meninggal. Merasa tidak berdaya dengan ketakutan yang muncul. Penyebab Atychiphobia Atychiphobia adalah jenis fobia yang bisa dibilang spesifik. Fobia spesifik biasanya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu Pengalaman langsung. Adanya pengalaman traumatis dari situasi yang ditakuti, misalnya dipermalukan setelah mengalami kegagalan. Pengalaman tidak langsung. Melihat orang lain mengalami situasi yang ditakuti, misalnya seperti seorang anak yang tumbuh bersama orang tua yang takut akan kegagalan. Pengalaman informasi. Mengetahui sumber ketakutan melalui media seperti berita, buku, atau televisi. Baca Juga Latrophobia, Ketakutan Berlebih pada Dokter & Tenaga Kesehatan Faktor Risiko Atychiphobia Semua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Namun ada faktor risiko tertentu yang menyebabkan seseorang mengidap fobia ini, antara lain Pengalaman kegagalan di masa lalu yang traumatis dan menimbulkan konsekuensi ekstrem seperti kehilangan pekerjaan. Mengalami kegagalan dalam berbagai situasi yang berbeda. Memiliki kepribadian perfeksionis. Seseorang dapat dikatakan mengidap atychiphobia jika ketakutan yang dialaminya mulai berdampak pada kehidupan sehari-hari. Namun, diagnosis harus dilakukan oleh tenaga profesional seperti dokter dan psikiater. Perawatan Atychiphobia Perawatan terhadap fobia yang spesifik seperti atychiphobia berbeda antara satu individu dengan yang lainnya. Secara umum, tujuan utama dari perawatan yang diberikan adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita. Opsi perawatan yang diberikan dokter biasanya meliputi psikoterapi, pengobatan, dan perubahan gaya hidup. Psikoterapi Jenis psikoterapi yang biasanya direkomendasikan oleh dokter atau psikiater adalah cognitive behavioral therapy CBT. CBT meliputi identifikasi terhadap pemikiran dan perilaku yang tidak sehat, terutama yang memengaruhi kesehatan seseorang. Terapi eksposur terhadap kegagalan biasanya juga menjadi bagian dari CBT. Penderita secara perlahan akan dihadapkan pada sumber rasa takutnya dengan intensitas yang diatur dalam situasi terkendali. Psikoterapi yang bersifat psikodinamis merupakan pendekatan yang membantu seseorang untuk memahami konflik tersembunyi dalam dirinya, yang berkontribusi dalam menciptakan ketakutan akan kegagalan. Obat-obatan Terapi dengan pengobatan jarang dilakukan untuk menangani fobia ini. Namun jika penderita memerlukan pengobatan, maka dokter akan meresepkan obat untuk menekan rasa cemas. Selain itu, obat jenis beta blocker atau penghambat adrenalin juga dapat diberikan untuk mencegah jantung berdebar dan tubuh gemetar. Perubahan gaya hidup Berlatih mindfulness akan membantu mengatasi kecemasan dan keinginan untuk menghindari kegagalan. Teknik relaksasi seperti yoga dan latihan pernapasan juga terbukti efektif, dibarengi dengan olahraga secara rutin untuk mengendalikan kecemasan dengan lebih baik. Baca Juga Coronaphobia, Ketakutan Berlebih pada Virus COVID-19 Mekanisme Koping Self-help atau pertolongan diri sering direkomendasikan sebagai perawatan lini pertama untuk ketakutan terhadap kegagalan. Selain menjalani terapi oleh profesional, penderita atychiphobia juga disarankan untuk menerapkan mekanisme koping. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain adalah Mengubah pandangan terhadap kegagalan Mengubah cara dalam melihat kegagalan dapat membuat seseorang berdamai dengan rasa takut. Kegagalan dapat dilihat sebagai kesempatan untuk belajar, bagian hidup yang wajar dan dialami oleh semua orang, serta tantangan yang harus dihadapi dan diatasi. Jadilah pragmatis Cobalah untuk melihat situasi secara sebenar-benarnya, dengan menanyakan hal-hal berikut pada diri sendiri Akan seperti apa hasilnya nanti? Apa yang bisa saya lakukan jika hal terburuk yang terjadi? Bagaimana rencana saya dalam menghadapi tantangan yang akan muncul? Sayangi diri sendiri Kegagalan bukan sepenuhnya salah Anda. Oleh karena itu penting untuk tetap menyayangi dan memaafkan diri sendiri setelah mengalami kegagalan dengan cara Mengakui bahwa kegagalan kadang tidak dapat dihindari. Belajar memaafkan diri sendiri saat Anda gagal. Anggap kegagalan adalah sebuah pekerjaan atau tugas yang tidak berhasil, tidak ada hubungannya dengan harga diri Anda. Lihat pada apa yang bisa Anda capai di dalam kegagalan tersebut, meskipun tujuan akhir tidak terpenuhi. Kegagalan merupakan sebuah yang wajar. Ketakutan berlebih akan kegagalan justru menghalangi Anda untuk mencapai tujuan dan menyebabkan kecemasan yang parah. Jika ketakutan ini sudah berdampak parah pada hidup Anda, segera cari bantuan tenaga profesional untuk mengatasinya. Cherry, Kendra. 2021. What Is the Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. Jones, Heather. 2021. What Is the Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. Marcin, Ashley. 2018. What Is Atychiphobia and How Can You Manage Fear of Failure?. Diakses pada 3 Maret 2022. DokterSehat © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi
Jakarta - Setiap orang akan menghadapi perubahan di setiap fase kehidupannya. Perubahan akan perasaan, pendidikan, pekerjaan, pertemanan, dan seterusnya. Tapi, mengapa orang takut pada perubahan?Pastinya, setiap orang mengalami tingkat ketakutan yang berbeda-beda pada perubahan. Itu sebabnya ada yang disebut zona ketakutan ini, ilmu saraf telah menunjukkan bahwa ketidakpastian memiliki perasaan yang mirip dengan kegagalan di otak mengapa begitu banyak orang lebih suka menghindari perubahan karena tidak nyaman dengan perasaan takut yang berlebih pada perubahan itu biasa disebut metathesiophobia. Tingkat perubahan rasa takut ini menyebabkan kecemasan saat menghadapi situasi atau pengalaman umum metathesiophobia juga ditandai dengan depresi, kelelahan, nyeri, hingga merasa laman University of the People, Amerika Serikat, biasanya orang takut akan perubahan karena hasilnya tidak diketahui. Hal ini berkaitan dengan otak kita yang dirancang untuk menemukan kedamaian dalam mengetahui saat kita tidak tahu apa yang akan terjadi, kita membuat skenario dan pada akhirnya menciptakan manusia merasa sulit untuk melanjutkan hal ketika sesuatu yang diketahui berakhir. Ketakutan akan kegagalan juga berperan untuk menciptakan ketakutan akan kita tidak tahu bagaimana sesuatu akan terjadi, kita lebih baik tidak mencobanya karena hasilnya bisa Mana Rasa Takut akan Perubahan Berasal?Ketakutan akan perubahan dapat berasal dari pengalaman masa kanak-kanak, pandangan keluarga, pandangan pribadi, kondisi saat ini dan bahkan cara orang menjalani jika seseorang dibesarkan dalam rumah tangga yang memiliki pandangan dunia negatif dan penuh dengan sinisme, hal ini dapat menimbulkan ketakutan dan kecemasan untuk mencoba sesuatu yang sangat umum terjadi jika orang tua kita pernah mengalami trauma, pelecehan, atau kemiskinan. Pengalaman mereka mungkin telah menciptakan pandangan dunia yang memberi pemikiran bahwa semua jalan itu berbahaya dan penuh dengan hasil yang dengan cara pandang itu, kita akan menjalani hidup dengan menjadi orang yang letih dan juga sinis. Sebaliknya, kita juga menjadi lebih mudah untuk tetap berpegang pada apa yang Mengatasi Rasa Takut akan PerubahanPola pikir menjadi dasar penting agar kita bisa mengatasi rasa takut akan perubahan. Kita harus terus menyadari bahwa pada titik tertentu dalam hidup, semuanya berawal dari hal yang tidak kita sudah pernah melakukan banyak hal dalam hidup, yang awalnya tidak diketahui, tapi kita berhasil keberanian dan tindakan untuk bergerak menuju jalur positif dan hasil yang bermanfaat. Itulah mengapa sangat penting untuk bekerja menuju pola pikir yang dapat menyambut dan merangkul pola pikir lebih terkendali, cobalah untuk memiliki alasan keputusan setiap akan alasan mengapa harus berubah, mengapa harus tidak, atau mengapa harus berbuat hal ini dan seterusnya. Alasan tersebut akan membuang opsi-opsi yang tidak perlu untuk mencapai sebuah berada di lingkungan-lingkungan positif juga akan membantu kita untuk tidak takut mengambil risiko termasuk dalam hal perubahan. Simak Video "Stop Bandingin Diri sama Orang Lain, Psikolog Fokus Bikin Sukses Pakai Cara Sendiri" [GambasVideo 20detik] faz/nah